JawaPos.com – Para pejuang kanker atau survivor yang sedang menjalani pengobatan umumnya mengalami efek samping yakni kehilangan nafsu makan. Tapi di satu sisi, penderita kanker tetap harus mendapatkan asipan nutrisi yang baik.
Dalam webinar bersama PT Kalbe Farma Tbk, Kalbe Oncology Total Solution atau One Onco, memberikan tips bagi pasien kanker melalui layanan diagnostik terpadu, terapi pengobatan hingga komunitas. Layanan ini diharapkan bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan keluarganya.
Kanker dikenal sebagai penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke, dan penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Pada tahap awal perkembangannya, kanker tidak menimbulkan gejala dan biasanya baru terdeteksi saat telah mencapai stadium
lanjut. Ini menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kematian akibat kanker.
“Pada saat awal perkembangan, kanker tidak menimbulkan gejala sehingga banyak pasien kanker yang tidak menyadari. Bila dikenali sejak awal, kanker besar kemungkinan bisa dikendalikan,” ujar Ahli Gizi dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi dalam keterangan virtual bersama Nutrican, Kamis (25/2).
Secara umum penanganan kanker terbagi menjadi pengobatan lokal dan pengobatan sistemik. Pengobatan lokal meliputi operasi dan radiasi, sedangkan pengobatan sistemik mencakup
kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi.
Efek Pengobatan
Selama menjalani pengobatan pasien umumnya mengalami beberapa efek samping, misalnya kesulitan makan baik karena pengobatan yang dijalani maupun hilangnya nafsu makan. Di sisi lain, pasien harus tetap mendapatkan nutrisi yang baik selama menjalani perawatan.
Nutrisi yang tepat menjadi penting karena bisa mempertahankan berat badan, mencegah komplikasi, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Peningkatan daya tahan tubuh akan menentukan tindakan selanjutnya dalam penanganan kanker.
“Selama pengobatan, mulut penderita mungkin menjadi pahit atau penuh sariawan sehingga menyulitkan untuk menelan makanan padat,” katanya.
Solusinya
Salah satu cara untuk menjaga asupan nutrisi adalah dengan mengonsumsi makanan berbentuk cair. Menurut dr. Deyanto, kesulitan mengonsumsi nutrisi padat bisa diganti dengan nutrisi cair sebagai pelengkap maupun pengganti sebelum, selama, maupun sesudah menjalani terapi.
“Dukungan nutrisi yang tepat akan mengoptimalkan terapi kanker pada pasien,” jelasnya.
Praktisi Kesehatan dr. Selvinna, dari Kalbe Farma menjelaskan, pasien kanker bisa mengonsumsi makanan cair tinggi energi dan protein serta diformulasikan khusus untuk pejuang kanker. Sehingga bisa digunakan sebagai pelengkap maupun pengganti sebelum, selama, serta sesudah menjalani terapi bagi pejuang kanker.
“Makanan bagi pejuang kanker harus diperkaya dengan kandungan penting seperti tinggi kalori, tinggi protein, Omega 3, asam amino esensial, serat pangan, 12 vitamin dan 8 mineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pejuang dan penyintas kanker,” terang dr. Selvinna.
Pharmaceutical Director PT Kalbe Farma Tbk. menilai penanganan pasien kanker memang harus komprehensif didukung oleh pihak keluarga. Sehingga pasien bisa lebih semangat dan kualitas hidupnya lebih baik.
“Kami berharap layanan holistik dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dari pejuang kanker dan keluarganya baik selama menjalani terapi maupun sesudahnya,” ujar Mulia Lie.
Dari tahun ke tahun, jumlah penderita kanker di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, disebutkan bahwa jumlah penderita kanker di Indonesia berada pada angka 1,4 per 1.000 penduduk, dan jumlah tersebut naik menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, terutama di masa pandemi seperti saat ini.
Para pejuang kanker atau survivor yang sedang menjalani pengobatan umumnya mengalami efek samping yakni kehilangan nafsu makan. Tapi di satu sisi, penderita kanker tetap harus mendapatkan asipan nutrisi yang baik.
Dalam webinar bersama PT Kalbe Farma Tbk, Kalbe Oncology Total Solution atau One Onco, memberikan tips bagi pasien kanker melalui layanan diagnostik terpadu, terapi pengobatan hingga komunitas. Layanan ini diharapkan bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan keluarganya.
Kanker dikenal sebagai penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke, dan penyebab kematian kedua terbanyak di dunia. Pada tahap awal perkembangannya, kanker tidak menimbulkan gejala dan biasanya baru terdeteksi saat telah mencapai stadium
lanjut. Ini menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kematian akibat kanker.