Nutrican adalah makanan khusus yang diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien kanker. Kondisi kanker seringkali menyebabkan perasaan mudah kenyang, menurunnya napsu makan, dan peningkatan kebutuhan energi harian. Kondisi ini menyebabkan banyak pasien kanker rentan mengalami malnutrisi energi-protein yang akan meningkatkan risiko kondisi kaheksia.1 Malnutrisi dan kaheksia berdampak pada peningkatan risiko komplikasi, infeksi dan memperpanjang lama rawat di rumah sakit, serta menurunkan efektivitas terapi, kualitas dan harapan hidup pasien.2
Berikut adalah beberapa profil Nutrican3; sehingga menjadi salah satu sumber Nutrisi yang dapat digunakan pada kondisi kanker:
- Setiap sajinya Nutrican mengandung energi yang tinggi, artinya dalam volume yang lebih kecil terkandung kalori yang lebih besar dibandingkan susu formula standar.
- Kandungan protein yang tinggi dalam Nutrican diperlukan selain untuk mengatasi penurunan berat badan, juga bertujuan meningkatkan massa otot, antioksidan, dan daya tahan tubuh.4
- Di dalam protein Nutrican juga terkandung asam amino rantai cabang (BCAA/branched chain amino acid), yang merupakan asam amino dengan peran selain untuk memulihkan massa otot, juga memiliki efek dalam perbaikan sistem imunitas tubuh dan mencegah pemecahan protein tubuh.5
- Omega 3 di dalam Nutrican berperan dalam menekan peradangan sistemik. Sulit tercapainya peningkatan berat badan pada pasien kanker walaupun kecukupan nutrisi telah terpenuhi salah satunya dikarenakan kondisi hipermetabolisme yang diinduksi oleh proses peradangan ini. Oleh sebab itu, intervensi nutrisi harus dapat mengatasi/mengurangi proses inflamasi sistemik yang terjadi. Omega 3 dan vitamin antioksidan diketahui dapat mengurangi proses inflamasi yang terjadi, sehingga nutrisi yang diberikan akan lebih efektif dalam memperbaiki status nutrisi dan berat badan pasien.6
- Nutrican mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B12 yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, sehingga dapat membantu terapi anemia yang dialami pasien kanker.7,8,9
- Tambahan FOS berperan sebagai prebiotik, jenis makanan bagi bakteri baik di saluran cerna, sehingga akan meningkatkan kesehatan saluran cerna. Selain sebagai prebiotik, FOS juga dapat meningkatkan penyerapan kalsium di saluran cerna. Proses fermentasi FOS oleh bakteri baik akan menurunkan pH di saluran cerna, sehingga kalsium yang lebih mudah larut dalam suasana asam, akan diserap lebih baik.10
Nutrican dapat diberikan sebagai makanan pelengkap atau bagi pasien kanker yang mengalami kendala total dalam mengasup makanan dari diet sehari-hari maka Nutrican dapat diberikan sebagai makanan pengganti. Nutrican dikonsumsi dengan cara langsung diminum setelah dilarutkan atau melalui selang makan/sonde.
Berikut langkah-langkah proses pelarutan dan penyimpanan Nutrican:3
- Sebanyak 81 gram (sekitar 5 sendok takar Nutrican) dilarutkan dalam 200 mL air matang hangat dan diaduk hingga larut sempurna. Nutrican tidak boleh dilarutkan dalam air panas (>70°C) karena akan merusak kandungan nutrisinya dan juga tidak boleh dilarutkan dalam air dingin karena akan menjadi sulit larut.
- Setelah kantong Nutrican dibuka, harus dikonsumsi dalam jangka waktu 1 bulan (maksimum). Nutrican tidak boleh dikonsumsi jika ditemukan ada perubahan bau, warna, atau rasa. Nutrican disimpan di tempat kering dan bersih pada suhu ruangan.
Pemberian dan jumlah saji Nutrican perhari ditentukan menurut kebutuhan kalori pasien, berdasarkan rekomendasi/petunjuk dokter/ahli gizi.
Nutrican memiliki bentuk serbuk, dikemas dalam kantong polybag (kantong aluminium foil) dalam dus. Setiap kemasan mengandung 245 g serbuk, untuk 3 kali saji. Setiap sajinya memberikan energi 350 Kkal yang berasal dari 48 gram karbohidrat, 20 gram protein, dan 9 gram lemak.3 Terdapat 2 varian rasa Nutrican yaitu jeruk dan stroberi, kedua varia rasa ini dipilih karena memberikan manfaat dalam menutupi rasa amis dari omega 3 sehingga Nutrican dapat dikonsumsi dengan rasa yang dapat diterima dengan baik untuk pasien kanker.
Referensi:
- Aoyagi T, Terracina KP, Raza A, Matsubara H, Takabe K. Cancer cachexia, mechanism and treatment. World J Gastrointest Oncol. 2015 Apr 15;7(4):17–29.
- Argilés JM. Cancer-associated malnutrition. Eur J Oncol Nurs Off J Eur Oncol Nurs Soc. 2005;9 Suppl 2:S39-50.
- NUTRICAN [Internet]. [cited 2020 Jan 21]. Available from: http://kalbemed.com/Products-Diseases/Products/Read-Product-Article/ArtMID/458/ArticleID/397/NUTRICAN
- Bumrungpert A, Pavadhgul P, Nunthanawanich P, Sirikanchanarod A, Adulbhan A. Whey Protein Supplementation Improves Nutritional Status, Glutathione Levels, and Immune Function in Cancer Patients: A Randomized, Double-Blind Controlled Trial. J Med Food. 2018 Jun;21(6):612–6.
- Holeček M. Branched-chain amino acids in health and disease: metabolism, alterations in blood plasma, and as supplements. Nutr Metab. 2018 May 3;15(1):33.
- Freitas RDS, Campos MM. Protective Effects of Omega-3 Fatty Acids in Cancer-Related Complications. Nutrients [Internet]. 2019 Apr 26 [cited 2020 Mar 17];11(5). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6566772/
- Ludwig H, Evstatiev R, Kornek G, Aapro M, Bauernhofer T, Buxhofer-Ausch V, et al. Iron metabolism and iron supplementation in cancer patients. Wien Klin Wochenschr. 2015;127:907–19.
- Duthie SJ. Folic acid deficiency and cancer: mechanisms of DNA instability. Br Med Bull. 1999;55(3):578–92.
- B12 deficiency – Cancer Therapy Advisor [Internet]. [cited 2020 Mar 17]. Available from: https://www.cancertherapyadvisor.com/home/decision-support-in-medicine/hospital-medicine/b12-deficiency/
- Sabater-Molina M, Larqué E, Torrella F, Zamora S. Dietary fructooligosaccharides and potential benefits on health. J Physiol Biochem. 2009 Sep;65(3):315–28.