Kanker kolorektal adalah suatu keganasan yang mengenai kolon atau rektum, sering juga disebut dengan nama kanker kolon atau kanker rektum. Kedua jenis kanker ini sering dikelompokkan dalam jenis kanker yang sama karena keduanya memiliki banyak kesamaan. Kolon dan rektum merupakan bagian dari sistem pencernaan, secara anatomi berada pada posisi paling bawah. Di dalam kolon selain terjadi pembentukan sisa makanan yang akan menjadi feses, juga terjadi penyerapan air dan beberapa jenis vitamin dan mineral tertentu. Rektum merupakan tempat transisi dari feses sebelum akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui anus melalui proses defekasi (buang air besar). Kanker kolorektal seringkali dimulai dari tumbuhnya polip (menyerupai sariawan), jenis polip yang biasanya berkembang menjadi keganasan adalah polip tipe adenomatosa.

Dari data dunia pada tahun 2012, kanker kolorektal adalah kanker ketiga yang paling umum terjadi pada pria – sekitar 746.000 kasus (10 persen dari total semua kasus kanker) didiagnosis pada tahun 2012 (tahun terbaru yang datanya tersedia) – dan yang kedua paling umum terjadi kanker pada wanita (614.000 kasus, 9 persen dari total semua kasus kanker). Kanker kolorektal tahunan adalah penyebab sekitar 694.000 kematian (9 persen dari semua kematian akibat kanker) di seluruh dunia. Angka kematian akibat kanker kolorektal paling tinggi terjadi pada negara-negara maju. Beberapa faktor yang memiliki korelasi yang kuat dengan kejadian kanker kolorektal antara lain konsumsi daging merah, daging olahan, minuman beralkohol (2 gelas atau lebih), serta kegemukan/obesitas.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa kanker memiliki dampak fisik dan fisiologis, terutama dalam masalah status gizi. Malnutrisi (gizi kurang) terkait kanker memiliki kejadian yang tinggi, memengaruhi hingga 85% dari pasien dengan penyebab yang beragam seperti efek langsung dari tumor maupun sebagai efek sekunder dari terapi kanker. Kanker kolorektal menjadi jenis kanker yang menunjukkan kejadian kekurangan gizi yang tinggi, adapun 30 hingga 60% dari pasien kolorektal mengalami malnutrisi. Malnutrisi yang terjadi dapat menyebabkan perawatan di rumah sakit menjadi lebih panjang, mengurangi respons terhadap terapi, meningkatkan komplikasi terhadap terapi dan biaya perawatan, serta menurunkan angka survival pasien. Dengan mengetahui berbagai konsekuensi malnutrisi tersebut, maka penanganan aspek nutrisi menjadi bagian yang penting dalam terapi pasien kanker kolorektal.

Kebutuhan nutrisi penderita kanker sangat individual, tergantung jenis dan stadium kankernya, namun secara umum kebutuhan energi dan protein pasien kanker, termasuk pasien kanker kolorektal lebih tinggi dibandingkan orang sehat. Pemenuhan kebutuhan energi dan protein bertujuan mencegah terjadinya kondisi kaheksia kanker yang menyebabkan hilangnya berat badan dan massa otot pasien secara drastis.
Dalam memilih jenis makanan, sebaiknya mengonsumsi makanan yang tinggi energi dan protein, hindari makanan dengan kalori kosong seperti soda karena hanya akan membuat kenyang tetapi tidak memberikan energi. Upayakan makan saat selera makan baik, makanan dapat disajikan dalam porsi kecil, tetapi dikonsumsi dengan frekuensi yang lebih sering. Makan dengan porsi besar akan membuat terlalu kenyang, sehingga pasien dapat melewati jadwal makan berikutnya. Untuk menghindari mual, pilihlah jenis makanan yang tidak berbau tajam dan merangsang, terlalu panas atau dingin. Selain itu diperlukan juga kreativitas menyajikan makanan agar pasien tidak bosan. Apabila kebutuhan nutrisi tidak dapat terpenuhi melalui menu diet sehari-hari, maka dapat dibantu dengan suplemen makanan, misalnya susu. Saat ini terdapat susu dengan formula khusus, yang kandungan nutrisinya disesuikan dengan kebutuhan gizi pasien kanker.
Penulis: Dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi.
Referensi:
- What Is Colorectal Cancer? Available from: https://www.cancer.org/cancer/colon-rectal-cancer/about/what-is-colorectal-cancer.html
- Lopes JP, de Castro Cardoso Pereira PM, dos Reis Baltazar Vicente AF, Bernardo A, de Mesquita MF. Nutritional status assessment in colorectal cancer patient. Nutr Hosp. 2013;28(2):412-8.
- Santarpia L, Contaldo F, Pasanisi F. Nutritional screening and early treatment of malnutrition in cancer patients. J Cachexia Sarcopenia Muscle. 2011;2(1):27–35.
- Diet, nutrition, physical activity and colorectal cancer. Colorectal cacer report 2017. Available from: https://www.cancer.org/cancer/colon-rectal-cancer/about/what-is-colorectal-cancer.html