Kanker merupakan suatu kondisi yang membuat tubuh membutuhkan asupan energi yang lebih besar. Proses peradangan/inflamasi yang ditimbulkan oleh sel-sel kanker menyebabkan peningkatan metabolisme, semakin tinggi metabolisme berarti semakin besar kebutuhan energi. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat maka pasien kanker disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan kalori yang tinggi. Kalori adalah jumlah energi yang kita dapatkan dari makanan dan minuman Kebutuhan energi harian yang tidak terpenuhi pada pasien kanker, akan menyebabkan hilangnya massa otot dan lemak karena keduanya digunakan untuk mengganti kebutuhan energi yang tidak terpenuhi dari asupan makanan harian. Defisit asupan energi dalam jangka panjang akan mencetuskan terjadinya kaheksia kanker, dan lebih berat lagi akan menjadi sarkopenia. Kaheksia dan sarkopenia menyebabkan melemahnya kekuatan otot dan menurunkan kemampuan mobilitas, serta memperburuk kualitas hidup pasien kanker. Pemenuhan kebutuhan energi juga akan mengoptimalkan proses terapi yang dijalani pasien.
Berdasarkan rekomendasi, secara umum kebutuhan energi pada pasien kanker adalah sekitar 30-35 kalori untuk setiap kilogram berat badan perharinya. Agar kebutuhan energi terpenuhi maka pasien kanker disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan kalori yang besar, baik yang dikonsumsi saat jadwal makan utama atau saat jadwal snack. Beberapa jenis makanan yang mengandung kalori tinggi atau dapat ditambahkan untuk meningkatkan kalori makanan bagi pasien kanker antara lain susu, telur, mentega, alpukat, pisang, kentang manis, yogurt, keju, selai kacang, jus buah, coklat hitam, es krim, sup krim, santan, daging, minyak kelapa, minyak zaitun, dsb. Hindari makanan dengan kalori tinggi yang tidak sehat, misalnya junkfood, minuman manis bersoda, bir, makanan yg digoreng secara “deep fried” dan daging olahan. Agar asupan energi makanan dapat masuk lebih banyak maka pasien kanker disarankan untuk makan dengan jadwal yang lebih sering, meskipun porsi lebih sedikit serta tidak menunda makan saat keinginan untuk makan timbul.
Ketika membuat masakan, maka pertama-tama sebaiknya menghitung kalorinya. Jika kalori per porsi tidak cukup, maka dapat menambahkan bahan penambah kalori ke dalam resep masakan sampai mencapai jumlah kalori yang ditargetkan. Dokter/ Ahli gizi dapat memberi tahu berapa banyak kalori yang harus dikonsumsi setiap hari. Misalnya, untuk meningkatkan kalori dalam sup maka dapat menambahkan satu sendok makan minyak zaitun, santan atau krim, dan mencampur beberapa telur rebus atau dada ayam. Jika membuat smoothie maka dapat menambahkan susu tinggi kalori, minyak kelapa, atau kacang untuk meningkatkan kandungan kalori.
Referensi:
- Boosting energy and protein in everyday foods. [Internet] cited on May 22nd, 2020. Available from: https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/coping/physically/diet-problems/managing/putting-on-weight/boosting-energy
- Nutrition for People With Cancer. [Internet] cited on May 22nd 2020. Available from: https://www.cancer.org/content/dam/CRC/PDF/Public/6711.00.pdf
- Ravasco P. Nutrition in Cancer Patients. J Clin Med. 2019;8(8):1211. Published 2019 Aug 14. doi:10.3390/jcm8081211